Minggu, 04 Oktober 2015

Wahai Ummat Nasrani, Taatilah yang Diperintah Allah dalam Injil kalian

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman artinya:
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. ” [Al Baqarah 120]

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bernubuat akan ummat beliau. Dari Abu Sa‘id Al Khudri, ia berkata: “Rasululah bersabda: ‘Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehingga kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak, niscaya kalianpun akan masuk ke dalamnya.’ Mereka (para sahabat) bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apakah kaum Yahudi dan Nasrani?’ Sabda beliau: “Siapa lagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam kitab Al-Musnad  dan Sunan at-Tirmidzi, sebagaimana dijelaskan bahwa Adi Bin Hatim berkata,"Ya Rasulullah, mereka tidak menyembah para pendeta dan Rahib", maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam menjawab :

"Tidak, bahkan mereka (para pendeta dan Rahib itu) menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal bagi mereka, lalu mereka pun mengikutinya. Maka yang demikian itulah penyembahan mereka terhadap para pendeta dan rahib mereka"

Mari kita buktikan bagaimana ummat Nasrani lebih mengikuti ajaran pendeta atau adat mereka daripada apa yang disampaikan Yesus 'alaihi salam dalam injil mereka. Kutipan yang akan saya tulis sesuai yg tertulis dalam injil online tanpa merubah huruf satu pun, termasuk besar kecilnya.

Injil melarang khamr (minuman memabukkan) tapi orang Nasrani meminumnya.
"Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh." (Efesus, 5: 11)
"Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya." (Amsal, 20: 1)

Injil mengharamkan babi, tapi orang Nasrani memakannya.
"Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu." (Imamat, 11: 7-8)
Dijelaskan mereka sendiri:
"Jangan makan babi. Binatang itu haram, karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak." (Idem)
Dalam injil bahasa inggrisnya untuk babi menggunakan kata "swine" yang mana pemilihan kata ini adalah untuk menghinakan padahal ada kata "pig" atau "pork" yg lebih sopan.

Injil mengharamkan berhala (patung) disembah, tapi orang Nasrani membuat patung yg mereka sembah dalam ibadah.
Di mana ketika dijelaskan suatu daerah yg dihinakan Allah, disebutkan:
"Negerinya penuh berhala-berhala; mereka sujud menyembah kepada buatan tangannya sendiri dan kepada yang dikerjakan oleh tangannya." (Yesaya, 65: 2-5)

Injil melarang wanita memakai baju lelaki atau sebaliknya, tapi kita tahu sendiri bagaimana pakaian orang Nasrani.
"Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu." (Ulangan, 22: 5)

Injil menyuruh wanita berhijab, tapi berapa orang Nasrani yang berhijab?
"Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. Sebab jika perempuan tidak mau melindungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, maka rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya." (Korintus, 11: 5-6)

Yesus 'alaihissalam mengabarkan akan ada yang menyempurnakan agama Allah. Tapi orang Nasrani tidak mengakuinya.
"Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia telah datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi dengan segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku." (Yohanes, 16: 12-14)
Sungguh siapa lagi yang dimaksud kecuali Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang memuliakan Yesus (Nabi Isa) 'alaihis salam. Dan ayat di atas disempurnakan oleh Allah dalam al Qur'an, yang artinya:
"Demi bintang tatkala terbenam.
Tidaklah sesat kawanmu (Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam) dan tidaklah dia keliru. Dan tidaklah mengucapkannya menurut hawa nafsunya. Tidaklah ia itu melainkan wahyu yang diwahyukan." (QS An Najm: 1-4)

Dalam hadits shahih telah ditegaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, beliau bersabda:”Sesungguhnya, orang yang paling dekat masanya dengan Ibnu Marayam (‘Isa) adalah aku). Dan para Nabi adalah anak-anak ‘Alaat. Tidak ada seorang Nabi pun antara dirinya dengan diriku”
Diriwayatkan pula oleh jam’ah selain at-Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.


Yesus 'alaihis salam bukanlah Tuhan. Tuhan tahu segalanya, buktinya Yesus tidak tahu kapan kiamat. Tapi orang Nasrani menyembahnya.
Ketika ditanya muridnya kapan kiamat, Yesus hanya memberikan tanda-tandanya dan dia menegaskan: "Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." (Markus, 13: 32)

Dari apa yang sudah terjadi dari kaum Nasrani, janganlah kita seperti mereka yang lebih memilih perkataan ustadz atau kyainya padahal bertentangan dengan Al Qur'an dan Al Hadits. Semoga kita diberi hidayah selalu dalam kebenaran. Aamiin.