Kamis, 14 Juli 2016

20 FAKTA WAHHABI DAN SAUDI YANG DIBENCI

Ternyata Wahhabi dan Saudi tidak bisa dipisahkan. Wahhabi adalah untuk menunjukkan ajaran yang didakwahkan seorang Muhammad bin Abdul Wahhab. Saudi adalah negara Arab yang dipimpin oleh Daulah Su'udiyah yang dipelopori oleh Muhammad bin Saud. Ini fakta mereka::

1. Muhammad bin Abdul Wahhab usia 10 tahun sudah hafal al Qur'an.

2. Dakwahnya adalah memurnikan tauhid mengingatkan ummat bahaya syirik dan bi'dah.

3. Musuhnya adalah golongan syiah, kelompok fanatik madzhab, para pemuja kuburan, dan Inggris. Khusus Inggris sangat memusuhinya karena dakwahnya Muhammad bin Abdul Wahhab mengembalikan ummat seperti jaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang dapat mengancam penjajahan Inggris di bumi Arab sehingga para pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab disebut Wahhabi!

4. Dakwah Muhammad bin Abdul Wahhab diterima dan difasilitasi ketika beliau berkunjung di sebuah kampung wilayah Dir'iyyah. Setelah diberitahu keberadaan Muhammad bin Abdul Wahhab di daerahnya, amir Muhammad bin Sa'ud (masih belum Raja Saudi) mendatanginya dan menyambut dakwahnya.

5. Dakwah beliau di Dir'iyyah semakin diminati dan banyak yang berduyun-duyun belajar agama dengan aqidah tauhid. Muhammad bin Abdul Wahhab juga rajin menulis surat kepada para raja-raja kecil di tanah Arab untuk mengingatkan bahaya syirik dan bid'ah jika dibiarkan.

6. Karena takut kekuasaannya jatuh, penguasa Turki Utsmani beberapa kali mengirimkan pasukan untuk merebut wilayah Dir'iyyah. Mereka mengirim pasukan besar di bawah komando Muhammad Ali Basya (Gubernur Mesir) untuk menaklukkan Dir'iyyah beberapa kali, hingga akhirnya jatuh pada tahun 1233 H.

7. Banyak anggota keluarga dari Muhammad bin Abdul Wahhab dan Ibnu Sa'ud dieksekusi. Mereka dieksekusi hanya karena berdakwah tauhid. Jadi bukan Ibnu Sa'ud yang membantai Daulah Turki Utsmani yang notabene senang membangun kuburan jadi masjid. Turki Utsmani yang memulai perang.

8. Periode Daulah Su'udiyyah I (1151-1233 H) berakhir. Kemudian berdiri Daulah Su'udiyyah II (1240-1309 H), dan yang terakhir ialah Daulah Su'udiyyah III yang kemudian berganti nama menjadi Al Mamlakah Al 'Arabiyyah As Su'udiyyah (Kerajaan Arab Saudi) yang didirikan oleh Abdul Aziz bin Abdurrahman Al Saud (Bapak Raja-raja Saudi sekarang) pada tahun 1319 H hingga kini.

9. Keberadaan Jamiah Al Islamiyyah (Universitas Islam Madinah) merupakan bukti nyata yang tak bisa dimungkiri atas sumbangsih Kerajaan Arab Saudi untuk Islam dan kaum muslimin di seluruh dunia. Sejak berdirinya hingga sekarang sudah ribuan mahasiswa muslim dari seluruh penjuru dunia  yang mendapatkan beasiswa. Bukan hanya bebas biaya pendidikannya bahkan setiap bulannya mereka mendapat dana untuk membeli kitab dan kebutuhan sehari-hari lainnya yang jika dirupiahkan bukan terbilang sedikit.  Belum lagi, pada saat liburan pun mereka diberi kesempatan untuk pulang ke daerah masing-masing yang dijamin biaya transportasinya pulang pergi. Bayangkan jika diuangkan berapa milyar dolar yang telah dikeluarkan Kerajaan Arab Saudi demi tegaknya Universitas diniyyah yang bergengsi ini. Salah satunya tokoh NU Sa'id Aqil Siradj menikmati dari S1 sampai S3 (8 tahunan) fasilitas ini, begitu sekarang gelar DR nya dipakai untuk menyumpahi Wahhabi!

10. Upaya yang luar biasa demi kelancaran dan kenyamanan ibadah haji mereka lakukan tanpa pamrih tanpa berharap bayaran dari negara-negara asal jamaah. Mereka menyediakan fasilitas – fasilitas tanpa memungut biaya. Bandingkan di Indonesia masuk toilet SPBU saja ada kotaknya. Di Indonesia masuk Masjid saja ada kotak infaq. Bahkan ada yang pelit menutup masjid di luar jam shalat wajib.

11. Pada setiap kesempatan ibadah haji, pemerintah Saudi selalu membagikan buku bimbingan haji secara gratis. Berapa biaya yang telah mereka belanjakan untuk mencetak jutaan eksemplar buku ini? Hanya saja sangat disayangkan buku ini banyak yang dibuang karena hasutan dan isu tentang wahabi. Sangat disayangkan ketika ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab selalu memberi peringatan kepada jamaah haji Indonesia agar tidak menerima buku-buku yang dibagikan gratis ini. Yang mereka lakukan ini bisa jadi terhitung sebagai upaya untuk menjauhkan orang untuk mendapat bimbingan ilmu yang berdasarkan Al Quran dan hadis.  Sungguh ironi sebuah upaya yang dapat menjauhkan manusia dari dakwah Islam.

12. Sebuah tulisan yang ditulis di Jamiah Islamiyah di Gazza oleh Mustofa Syaain, Asisten Profesor di bidang tarikh, dan Abdul Hamid Jamal Al Harrani  Ketua Bagian Tarikh, tentang upaya Saudi terhadap konflik Palestina telah menjadi saksi atas itu semua.  Dalam buku itu, penulis menyebutkan sebagai berikut, “Kerajaan Arab Saudi dari Raja, pemerintahan, dan rakyatnya telah melakukan pengorbanan yang tidak kecil dalam  upayanya yang sangat besar demi membela rakyat Palestina. Dan bantuan itu berdasarkan keimanan yang diyakini sebagai pelaksaan syariat. Kerajaan Arab Sadi telah menyumbangkan materi maupun personel perang bersama tentara mesir melawan kafir Yahudi. “

13. Belum lama ini ada seorang penulis, menulis persaksian tentang data kebaikan Arab Saudi yang  ia peroleh saat mendampingi kunjungan resmi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin atas undangan Menteri Urusan Islam Arab Saudi al-Syeikh Shaleh bin Abdul Aziz Ali al-Syeikh ke Arab Saudi pada 15-20 Maret 2015, terutama saat mengunjungi Sultan bin Abdul Aziz Humanitarian City (SBAHC) di Riyadh. Ia mengatakan, “SBAHC tidak saja memberikan pelayanan kesehatan kepada penduduk berkebutuhan khusus, tetapi juga memberikan perumahan gratis kepada penduduk tak mampu, mengembangkan pendidikan dan berbagai program pemberdayaan lain yang tidak saja di Saudi, tetapi juga di luar negeri, termasuk Indonesia.” Salah satu contoh dari kerja filantropis Sultan adalah pembiayaan perlombaan menghafal Al Quran dan Hadis Nabi di Indonesia sejak 2006 hingga kini yang menelan biaya miliaran rupiah.

14. Demikian juga dengan gempa di Haiti 2010, Saudi menyumbang 50 juta dolar bagi dana penanggulangan darurat. Pada 2008, Saudi menyediakan dana segar senilai 500 juta dolar untuk Program Pangan Dunia dan dicatat sebagai kontribusi terbesar sejarah organisasi ini. Menurut situs Humanitarian News and Analysis (IRIN), Saudi menyumbang 70 persen dari donasi yang diperlukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menangani pengungsi konflik Irak sebesar 500 juta dolar dan menjadikan Saudi sebagai donator terbesar keempat setelah AS, Uni Eropa, dan Inggris (www.irin- news.org, 17/09/2014).

15. Pada 2013, Saudi mendonasikan 109 juta dolar untuk program kedaruratan kemanusiaan PBB dan banyak lagi bantuan kemanusiaan di bawah payung Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dikeluarkan Saudi, seperti 50 juta dolar untuk kemanusiaan di Irak (2014) dan menjanjikan bantuan 500 juta dolar bagi kemanusiaan Irak melalui PBB. Hal serupa juga pada 2014, Saudi mendonasikan SR 1,8 miliar untuk proyek-proyek PBB di Irak, SR 750 juta kepada pengungsi Suriah, dan SR 1,8 miliar bagi proyek rekonstruksi Gaza (Arabnews). Kedermawanan Saudi jauh mengungguli Barat, apalagi bila disertakan sumbangsih partikelir dan volunteer rakyatnya yang tidak bisa didata.

16. Dalam grup WA ada yang pernah komentar bahwa Saudi tidak demokratis. Dari dulu dikuasai keluarganya. Saya balik tanya, Inggris itu bagaimana? Jepang itu bagaimana? Bahkan Kesultanan Jogja itu bagaimana? Yang saya tanya semua itu adalah bentuk monarki yang 'tidak demokratis' kenapa tidak dipermasalahkan?

17. Ada yang bilang lagi Wahhabi merusak budaya Islam. Bahkan rumah Nabi dihancurkan. Rumah Nabi yang mana? Yang di Madinah kan dekat masjid Nabawi, apakah jadi jelek? Kalo yang di Makkah, terus ada masalah dihancurkan? Karena jaman Nabi hidup saja rumah itu tidak beliau eman-eman.

18. Ada lagi Saudi antek Amerika, lihat ketika Obama datang ke Saudi pas adzan shalat Ashr berkumandang raja Salman dan rombongannya meninggalkan rombongannya Obama untuk shalat ashar, sehingga Obama dan rombongannya berdiri ngobrol sendiri menunggu Raja Salman selesai shalat, videonya tersebar di youtube, berani nggak presiden Indonesia melakukan itu? Jadi siapa yang kacungnya Amerika?

19. Ketika penyelenggaraan haji tidak pernah ada pejabat Saudi yang mengkorupsi dana itu, siapa yang mengkorupsi, menteri Indonesia sendiri kan?

20. Yang terbaru masalah Suriah di media di blow up Saudi tidak mau bantu coba buka situs ini: http://mysweetladyluck.blogspot.co.id/2016/04/sumbangsih-king-salman-untuk-pengungsi.html

Ternyata itu fakta Wahhabi dan Saudi. Bayangkan kalo negara itu anda yang pimpin bisa tidak, wong hafal qur'an saja tidak, sudah berani menjelekkan Saudi dan Muhammad bin Abdul Wahhab. Ternyata mereka dijelekkan hanya karena menegakkan TAUHID memberantas SYIRIK dan BID'AH. Sekarang penilaian terserah anda masih ikut pahamnya Inggris dan pengikut syirik dan bid'ah atau tabayyun dengan benar.

Kedungmaling, 15 Juli 2016

Sumber:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab
2. http://mysweetladyluck.blogspot.co.id/2016/04/sumbangsih-king-salman-untuk-pengungsi.html
3. https://books.google.co.id/books?id=Px25CgAAQBAJ&pg=PA11&lpg=PA11&dq=sumbangsih+saudi&source=bl&ots=FNYJ1sFOC2&sig=SvxjTNugRsXjG9AM8MvOwqET_Q4&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=sumbangsih%20saudi&f=false

Tidak ada komentar:

Posting Komentar